Senin, 07 Juni 2010
Semangat Bangsa Semut
Bangsa ini melawan. Tapi Mansergh yang membawa misi Belanda tidak main-main. Setelah jam 06.00 WIB, sekutu mengerahkan sedikitnya 30.000 serdadu, 50 pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang. Surabaya jadi Kota Mati. Sampai Gubernur Suryo yang mendapat kepercayaan Presiden Ir Soekarno untuk mengawal perlawanan bangsa ini melalui Jawa Timur, terpaksa mengungsi ke Mojokerto.Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang terbentuk saat itu, tidaklah mampu bertahan jika tidak mendapat dukungan seluruh komponen bangsa. Dari kalangan ulama, KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Abdullah mengobarkan semangat kalangan santri. Dari kalangan pemuda, Bung Tomo tak henti-hentinya meneriakkan yel-yel “Hidoep ataoe Mati..” Selain itu badan-badan perjuangan yang lahir sejak masuknya penjajah Jepang juga makin gigih melakukan perlawanan.Mansergh ibarat gajah yang kebingungan melihat pasukan semut yang tiba-tiba mengerubungi seluruh tubuhnya. Pembumihangusan Surabaya yang ditargetkan cukup dengan tiga hari, berlangsung berkepanjangan hingga hampir satu bulan. Pejuang RI memang banyak yang wafat akibat perlawanan berkepanjangan, tapi berhasil membuat pasukan Mansergh seperti gajah loyo yang terpaksa lari terseok-seok karena tak kuasa lagi melawan pasukan semut.Semangat bangsa semut itulah, yang tidak lagi kita miliki justru di tengah bangsa ini seharusnya mengisi kemerdekaan. Individu-individu bangsa ini saling memposisikan diri sebagai gajah. Merasa paling besar, paling kuat, paling benar, paling harus menang.Semangat bangsa semut adalah semangat saling mengisi dan memberi arti. Di bidang ekonomi, bangsa ini memerlukan usahawan yang peduli mendorong pertumbuhaan sektor riil, bukan usahawan yang saling menginjak. Begitu pula karyawan, bukan karyawan yang asal menuntut kesejahteraan dengan aksi turun jalan yang kontraproduktif.Di bidang pelayanan publik, semangat bangsa semut adalah yang berkuasa bersikap dan bertindak adil terhadap rakyat. Sedangkan rakyat memberi kekuatan mendukung bagi yang tengah berkuasa. Bukan semangat saling meludahi, hingga membuat bangsa gajah tertawa terpingkal-pingkal.Di bidang penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, semangat bangsa semut adalah sikap santun antar-sesama semut yang berkuasa. Mereka mengendalikan rakyatnya cukup dengan komunikasi-komunikasi bathin yang jujur, bukan dengan saling mengumbar kesalahan satu sama lain. Semut-semut kecil (rakyat) jadi terombang-ambing dan terjebak dalam kotak-kotak kue busuk.Bangsa ini merindukan semangat bangsa semut agar kemerdekaan yang diperoleh dari perjuangan berdarah-darah lebih bermakna. Dan peringatan Hari Pahlawan yang kita peringati setiap tanggal 10 November tidak menjadi hanya sekedar seremonial menghabiskan uang negara.
Tak Semangat Hidup Bikin Cepat Mati
Mereka yang mengaku tak punya ikigai cenderung berstatus belum menikah dan tak punya kerja. Mereka juga berpendidikan rendah, kualitas kesehatan yang buruk, mengalami stres mental dan sering merasakan sakit. Mereka juga cenderung memiliki fungsi fisik yang terbatas.Walaupun peneliti telah menggunakan teknik statistik untuk memperhitungkan faktor-faktor tersebut, orang yang tak punya ikigai tetap mengalami peningkatan risiko kematian selama periode penelitian dibandingkan mereka yang punya ikigai.Hubungan antara faktor-faktor ini juga bersifat independen setelah memperhitungkan sejarah penyakit dan konsumsi alkohol.Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan, orang yang tak punya ikigai tercatat 50 persen berisiko lebih besar meninggal oleh pelbagai sebab selama periode penelitian dibanding mereka yang punya semangat dan arti hidup .Orang yang tak punya ikigai berisiko 60 persen lebih besar mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskuler, terutama stroke, dan 90 persen cenderung meninggal oleh faktor eksternal. Tercatat sebanyak 186 kematian partisipan terjadi karena penyebab eksternal dan 90 di antaranya adalah bunuh diri.
SEMANGAT HIDUP
Seperti matahari terbenam
Aku tidak akan menyerah
Seperti pasir yang terbawa ombak
Semangatku terus berkobar
Meski begitu banyak panah tajam
Menusuk pikiran dan jiwaku
Meski telah berjuta kali
Ku tenggelam ke dasar kegagalan
Bila ku terjatuh
Ku akan bangkit lagi
Bila jiwaku runtuh
Akan kubangun kembali
Dengan pondasi-pondasi yang terkuat
Dengan semangat yang tak terkalahkan
Kini
Kujalani hari dengan sepenuh hati
Tak ada alasan untuk berhenti
Atau berlari dari rintangan
Karena ku tahu
Masa depan tak mungkin cerah
Apabila aku mudah menyerah
BEBERAPA HAL YANG DAPAT MEMBANGKITKAN SEMANGAT
Banyak orang yang tidak tahu apa sebenarnya hakekat hidup ini. Untuk apa kita hidup? Untuk apa kita ada di dunia ini? Memang butuh perenungan yang dalam untuk menemukan jawaban pertanyaan seperti itu. Jika Anda seorang muslim, pasti Anda pernah mendengar atau membaca firman Alla SWT dalam Al Qur’an surat Adz Dzariyaat ayat 56 yang artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”Mengabdi/beribadah di sini memiliki arti yang sangat luas. Tidak ibadah yang kaitannya dengan urusan akhirat saja, namun semua ikhtiar dan kerja keras kita dalam hidup ini adalah ibadah. Selama apa yang kita lakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama yang kita anut, itu pun bernilai ibadah. Kita berusaha membahagiakan dan mencukupi kebutuhan keluarga kita, itu juga ibadah. Yang penting dari awal kita niatkan apa pun usaha kita hanya untuk mencari keridhaan-Nya, dan kita pun harus seimbang dalam mengerjakan urusan dunia dan amalan akhirat. Jika kita menyadari hal ini, tentu kita akan memiliki semangat untuk mengerjakan semua pekerjaan dan urusan kita dengan cara yang terbaik. Satu hal yang penting dan tidak boleh dilupakan adalah niat, karena niat akan menentukan nilai amal/perbuatan kita.
2. Tahu cita-cita hidup kita yang tertinggi.
Semua orang memiliki impian atau cita-cita, namun hanya sedikit yang berani mengejar dan mewujudkannya menjadi sebuah realitas fisik. Banyak orang kehilangan semangat dalam hidupnya hanya karena mereka tidak tahu atau tidak mau tahu akan apa yang sebenarnya yang mereka mau. Apa yang sebenarnya yang mereka inginkan. Kebenyakan orang hanya menjalankan hidup ini sebagai sebuah rutinitas. Dengan sedikit kenyamanan yang mereka rasakan maka berhenti sampai di situlah impiannya. Mereka takut membuat sedikit perbedaan karena khawatir kenyamanan itu akan hilang.
Semua orang pasti memiliki potensi yang luar biasa; dan keluarbiasaan itu baru akan tergali secara maksimal jika kita sudah bisa keluar dari penjara mental kita. Jika kita sudah menemukan profesi yang paling tepat dengan panggilan jiwa kita maka kita akan lebih mudah mengaktualisasikan potensi diri kita yang sebenarnya. Dengan itu kita mendedikasikan hidup untuk kehidupan ini; mempersembahkan yang terbaik yang bisa kita berikan untuk peradaban manusia yang sedang kita jalani saat ini.
Banyak orang berbakat yang terjerat borgol emas. Mereka sebenarnya bisa melakukan hal yang lebih, tapi mereka tidak berani melakukan hal yang berbeda atau keluar dari zona nyaman. Banyak orang yang sebenarnya bakatnya di bidang A, namun kenyataannya ia bekerja di bidang C. Ia tidak berani keluar dari pofesinya yang sekarang karena tidak adanya jaminan penghasilan jika ia benar-benar keluar. Akhirnya ia merasa kehidupannya bagai di penjara, pekerjaannya mengurung ia seperti di sangkar emas. Tidak salah lagi, bukan potensi terdahsyat yang keluar dari dirinya, namun semua itu seakan menjadi rutinitas agar ada nasi yang bisa dimakan hari ini, besok dan seterusnya.Jika Anda ingin kehidupan Anda penuh semangat dan bahagia maka temukan apa yang sebenarnya Anda inginkan dan kejarlah hal itu. Semua butuh perjuangan dan kerja keras, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi ada hal yang harus Anda tahu: tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dalam hidup ini selama kita mau mencoba dan berusaha. Kadang kita takut melakukan kesalahan atau lebih mendengar kata orang lain yang menyurutkan tekad kita. Jika memang kita sudah memiliki impian yang pantas diperjuangkan, teruslah berjuang untuk mewujudkannya, meskipun banyak proses dan ujian yang harus kita lewati.
3. Bersyukur terhadap apa yang sekarang kita miliki dengan tulus.
Setiap orang mempunyai titik kepuasan sendiri-sendiri. Anda orang yang jika mempunyai rumah satu sudah puas, namun ada juga yang sudah memiliki rumah, hotel, vila atau real estate di berbagai penjuru kota masih belum puas. Ada orang yang punya tabungan 1 juta rupiah sudah merasa kaya, namun ada juga orang yang sudah punya tabungan, deposito, saham atau asset investasi lainnya masih merasa kurang. Pada umumnya untuk urusan harta benda duniawi orang selalu ingin lebih banyak lagi dan lagi. Jika diukur maka tidak ada batasnya. Kabar buruknya adalah hanya sedikit saja dari mereka yang terpenuhi keinginannyaOrang yang pikirannya selalu merasa kurang, miskin, tidak beruntung, dan sikap negatif lainnya mana mungkin ia akan bahagia dan bersemangat dalam hidupnya. Jika yang dipikirkan hanya yang tidak dimiliki, mana mungkin kita akan bersyukur. Oleh karena itu, dengan mensyukuri semua yang ada pada kita saat ini, itulah sebenarnya sumber semangat kita. Kita akan sadar bahwa Tuhan sebenarnya sangat sayang kepada kita. Banyak sekali nikmat yang sudah kita rasakan, sementara lebih banyak lagi orang yang nasibnya tidak seberuntung kita. Ada pun sesuatu yang kita inginkan yang belum kita miliki, itu adalah kesempatan bagi kita untuk berikhtiar semampu kita untuk mendapatkannya. Jangan pernah kecewa, apalagi putus asa.
4. Yakin bahwa apa pun yang kita lakukan akan mendapat balasan, baik di dunia maupun kelak di akhirat.
Setiap perbuatan kita pasti akan ada efeknya. Kita tersenyum kepada orang lain maka orang lain pun akan tersenyum kepada kita. Kita tidak sengaja menginjak kaki orang, mungkin bisa saja orang itu akan marah. Kita memberi sedekah (100 ribu misalnya) pada seorang pengemis, pasti si pengemis akan gembira luar biasa seakan itu sebuah mimpi, dan untaian kalimat doa pun keluar dari mulutnya untuk kebaikan kita. Kita marah, orang di sekitar kita pasti menjauh. Di tempat ramai tiba-tiba kita tertawa sendiri tanpa sebab yang masuk akal, mungkin kita akan disangka gila. Jadi, semua perbuatan (aksi) yang kita lakukan akan menimbulkan efek atau reaksi. Dan efek atau reaksi yang muncul sesuai dengan hukum tabur-tuai. Seperti jika kita menanam padi, bisa dipastikan yang akan tumbuh juga padi. Namun jika kita menanam rumput maka yang akan tumbuh juga rumput. Kalau kita mengharap padi yang akan tumbuh maka kita harus segera bangun dari mimpi buruk.Setelah kita tahu bahwa apa pun yang kita lakukan akan menimbulkan akibat, baik langsung maupun tidak langsung terhadap diri kita, maka kita harus memilih hanya untuk berbuat yang baik, positif, bermanfaat dan bernilai saja. Dengan demikian, bisa dipastikan efek yang akan kembali kepada kita juga hal-hal yang baik. Tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini jika kita tahu benar apa yang kita lakukan. Sekecil apa pun yang kita lakukan akan dinilai oleh malaikat pencatat amal. Balasannya tidak saja di dunia, tetapi juga kelak di akhirat. Jika kita ingin rekapan catatan amal tersebut isinya bagus maka kita pun harus selalu menjaga agar setiap perbuatan yang kita lakukan adalah perbuatan terbaik. Waktu kita adalah aset terpenting setelah nafas/oksigen maka kita harus mengisinya dengan gerak/aksi/perbuatan yang jelas manfaatnya. Tidak ada waktu yang terbuang sia-sia. Jadi semuanya pantang sia-sia.Dengan menyadari empat hal tersebut maka akan sulit bagi kita untuk tidak bersemangat. Mungkin keadaan Anda saat ini sedang tidak menyenangkan, tapi bukankah kita bisa merubahnya menjadi sebaliknya dengan aksi kita selanjutnya; dengan respon kita terhadap keadaan tersebut. Jika kekasih meninggalkan kita, bukankah kita bisa cari yang lain lagi. Jika kita di PHK, bukankah kita bisa cari pekerjaan lain yang lebih baik atau membuka usaha sendiri. Jika orang lain tidak menghargai kita, bukankah masih banyak orang yang jauh lebih baik yang bisa menjadi sahabat sejati kita. Demikian seterusnya; selalu ada solusi untuk tiap masalah. Kita hanya perlu tetap bersemangat, optimis dan menjernihkan pikiran agar respon dan aksi kita benar-benar efektif dan efisien.
Jumat, 04 Juni 2010
10 KARAKTERISTIK PERILAKU KONSISTEN SEMANGAT HIDUP
2. Kewaspadaan terhadap kelalaian
3. Keinginan kuat untuk berlomba – lomba dalam kebaikan
4. Ikhlas dalam kerja 5. Sabar disaat musibah menimpa
6. Syukur saat kesenangan bersamanya
7. Memaafkan dan melupakan kesalahan orang padanya
8. Menjaga hati, pikiran, dan ucapan, serta perilakunya
9. Optimal memanfaatkan waktu hidup
10. Komitmen Mengutamakan kepentingan Allah dari lainnya
10 KIAT SEMANGAT
Jadilah orang yang selalu memberikan ‘lebih’ dalam apa saja yang Anda lakukan. Jadikanlah ‘totalitas’sebagai
gaya hidup Anda karena kebiasaan membentuk karakter. Berilah tanpa mengharap imbalan dan pujian.
2. KURANGI KETEGANGAN
Orang bijak bilang: “Suatu saat nanti kamu akan tertawa jika teringat akan hal ini.” Kurangilah stres dengan berpikir bahwa segala sesuatu dalam hidup Anda pasti akan berjalan lebih baik. Walaupun kondisi pada saat ini tidak mendukung Anda untuk bersemangat. Milikilah kerangka berpikir positif! Lihatlah setiap situasi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jangan lupa untuk tetap tertawa.
3. KUASAILAH KEBIASAAN ANDA
Kebiasaan dapat membuat Anda menjadi lebih baik atau lebih buruk. Pastikanlah untuk memiliki kebiasaan yang memiliki efek yang baik bagi diri & hidup Anda. Lenyapkanlah kebiasaan buruk yang merugikan.
4. PILIHLAH LINGKUNGAN ANDA
Perhatikan, siapa saja orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Anda? Kita semua terbentuk oleh lingkungan kita. Setiap orang yang ada di sekeliling kita mempengaruhi kepribadian, kepercayaan, dan nilai-nilai yang kita anut. Jadi, siapa orang terdekat Anda? Pastikan bahwa mereka mendukung Anda untuk maju. Hindari orang yang mengha-langi perkembangan dan mematikan semangat Anda.
5. LUANGKAN WAKTU UNTUK KEGIATAN YANG ANDA SUKAI
Seringkali kita berupaya keras untuk berlari mengejar kemajuan dalam kehidupan kita, hingga melupakan hal-hal yang membuat kita bahagia. Jika terlalu tegang, Anda menjadi lelah jiwa raga, dan bosan. Kembalikan semangat Anda dengan meluangkan waktu untuk melakukan hobi Anda. Lakukanlah secara teratur.
6. PECAHKAN MASALAH YANG MENGHIMPIT ANDA
Masalah yang belum terpecahkan berpotensi untuk menguras enerji kita. Cari tahu, masalah apa saja yang menghimpit jiwa dan membuat Anda tertekan. Carilah solusi atas masalah Anda. Selesaikanlah urusan yang belum selesai, seperti melunasi hutang, menyelesaikan skripsi atau pekerjaan yang belum beres. Dijamin, Anda akan menjadi lega setiap satu masalah selesai. Bereskan saja semuanya, supaya Anda kembali bersemangat!
7. FOKUS! FOKUS! FOKUS!
Enyahkan kecerobohan dan hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup Anda dengan fokus pada apa saja yang sedang Anda lakukan saat ini. Kembangkanlah kebiasaan untuk melakukan satu saja pekerjaan. Fokuslah pada hal itu hingga pekerjaan itu selesai. Berilah perhatian pada detail untuk meraih kesempurnaan.
8. SISIHKAN WAKTU UNTUK MENYUSUN HIDUP ANDA
Kebanyakan orang menyerah pada keadaan dan tidak memperjuangkan hidup mereka. Akibatnya hidup mereka menjadi tak menentu dan tanpa arah serta tujuan. Hindarilah hal ini dengan mengetahui apa yang Anda inginkan. Ketahuilah impian Anda. Anda ingin menjadi apa? Kehidupan seperti apa yang Anda dambakan? Apa sumbangsih Anda bagi manusia dan dunia? Jadilah orang yang proaktif dengan berusaha menata diri dan hidup Anda ke arah yang lebih baik. Susunlah rencana dan berjuanglah!
9. MENJAGA KESEHATAN JIWA & RAGA
Makanlah makanan yang bergizi, jangan hanya asal kenyang. Miliki tidur yang berkualitas. Berolahragalah secara teratur. Lakukan segala upaya untuk menunjang raga kita tetap sehat. Karena kesehatan tubuh berpengaruh pada kesegaran mental. Usahakan untuk berada dalam lingkungan yang ‘sehat’, hindari lingkungan yang penuh tekanan, carilah kehidupan yang lebih baik. Berbagilah bersama sahabat. Jangan lupa bahwa Tuhan itu ada, berserah & berdoalah!
10. BERINVESTASI PADA OTAK & PIKIRAN ANDA
Pikiran Anda adalah komputer yang tercanggih di dunia! Up grade yourself! Maka, jangan pernah berhenti belajar dan mengembangkan bakat Anda. Jangan malas mempelajari keahlian baru yang akan meningkatkan kesehatan, kekuatan mental, dan performa kerja kita. Jangan takut mencoba pengalaman baru. Hal baru dapat menstimulasi pikiran kita. Gunakanlah pengetahuan yang Anda miliki untuk berkarya, mengajar, mendukung orang lain, dan berpartisipasilah dalam membuat dunia menjadi lebih baik.
YAKINLAH ANDA BISA
Pertama Anda harus belajar untuk berdiri: sebuah proses yang melibatkan seluruh tubuh, jatuh lalu kembali berdiri. Anda kadang tertawa serta tersenyum, tapi dilain waktu anda menangis dan meringis karena sakit. Entah, seperti ada tekad dan keyakinan dalam diri Anda bahwa Anda akan berhasil, apa pun dan bagaimanapun. Anda punya motivasi dalam diri Anda
Setelah banyak berlatih akhirnya Anda mengerti bagaimana keseimbangan diri Anda, sebuah persyaratan untuk kejenjang berikutnya. Anda menikmatinya dan seolah-olah punya kekuatan baru, punya motivasi baru. Anda akan berdiri dimana Anda suka – di tempat Anda, di sofa, di pangkuan ibu Anda, Bapak anda, atau pun seseorang. Itu adalah waktu yang menggembirakan – Anda melakukannya! Anda dapat mengontrol diri Anda. Anda tersenyum dan tertawa lucu, puas akan keberhasilan Anda.
KEKUATAN SEMANGAT
SEJARAH DAN BUDAYA
Kita harus menyadari bahwa: "pengusaan penjajah (baca: regime Indonesia-Jawa) berakibat menyeluruh dan kelihatannya mudah, dengan secepatnya berhasil menghancurkan budaya bangsa yang dijajahnya (baca: bangsa Sumatra). Penghancuran kebudayaan ini menjadi kenyataan penolakan rasa kebangaan, diikuti dengan hubungan baru yang diperkenalkan oleh pihak berkuasa, serta menghapuskan bangsa asli dan cara hidup mereka ... sekaligus merampas harta mereka dan juga menjadikan laki-laki dan perempuan sebagai budaknya ... semua usaha dijalankan, supaya bangsa yang terjajah itu mengaku akan kekurangan budayanya yang telah menyatu dengan tingkah lakunya, agar tidak mengakui terwujudnya suatu bangsa. Lebih tegas lagi usaha untuk mengahancurkan segala struktur kehidupan bansa yang selama ini telah tersusun dan beljalan". Demikian kata Frantz Fanon. Fanon, adalah seorang ahli Psychology perang Perancis yang melakukan penelitian bertahun-tahun di Aljazair hingga Aljazair menyatakan kemerdekaannya, tahun 1962.
Apa yang dikemukakanya adalah hasil penelitian yang cermat di Aljazair. Fanon, sesudah menyaksikan kehidupan bangsa Aljazair di bawah penjajahan Perancis dan bagaimana prilaku penjajah di sana, dengan cara sistematik mereka merusakkan tingkah laku sehari-hari bangsa Aljazair - cara berpakaian - berbahasa - berbudaya - hukum - Ekonomi - peranan dan kekuwatan militer - sistem pemerintahan - cara berpikir yang kebarat-baratan dan lain-lainnya. Akhirnya Fanon meyimpulkan: "Aljazair adalah Perancis!"
Apa yang dilakukan oleh penjajah Perancis terhadap bangsa Aljazair sama dengan apa yang dilakukan oleh penjajah Jawa keatas bangsa-bangsa Sumatra. Seluruh aspek kehidupan bangsa-bangsa Sumatra telah dijajah dan perkara ini nampak sekali dalam kehidupan bangsa Sumatra: Generasi muda Sumatra merasa rendah diri dengan kebudayaan dan bahasanya sendiri; ... Orang Minang sudah merasa malu berbahasa Minang, meskipun mereka bertutur bersama bangsa Minang. Kata Ambou, untuk menyatakan saya, ditukar dengan kata ´Gua` atau ´Gue`; ... kata Uda atau Ajo, ditukar dengan kata ´Mas`; ... kata Kakak, ditukar dengan kata ´Embak`; ... kata Paman diganti dengan ´Om`; ... kata Makcik ditukar dengan ´Tante` dan seterusnya. Malah ada nama bangsa Minang `Gusti Paryogi`, ´Sumarni` dan ´Ngadimun`. Apa sudah jadinya ???
Demikian juga yang terjadi dikalangan bangsa Batak. Kata ´Inang Boru` untuk sebutan kakak ditukar dengan ´Embak`, kata ´Tulang` untuk meyatakan Paman, telah ditukar menjadi ´Pakde`, kata ´Opung` untuk sebutan kakek, menjadi ´Enkong` dan ´Embah`. Malah dewasa ini tidak asing lagi kita dengar ada orang bernama ´Sudarmono Panjaitan`, ´Pramono Siregar`, ´Utoyo Simamora`. Aneh tapi nyata !!! demikian juga bangsa Acheh banyak yang menukar namanya seperti: ´Teuku Djunet` menjadi ´Turino Junaidi` (sutradara film di Jakarta). Bangsa-bangsa Sumatra merasa malu berbahasa sendiri. pergeseran nilai budaya seperti ini adalah satu tanda bahwa seseoran atau suatu bangsa sudah kehilangan sifat manusia (characterless) berbudaya dan beradab. Sebagai penjajah, bangsa Jawa, mewajibkan pelajaran bahasa Jawa di sekolah-sekolah di Jawa. Sementara itu, bahasa bangsa lain yang dijajahnya, tidak diperbolehkan diajarkan di sekolah-sekolah di luar pulau Jawa.
Apa akibatnya? bangsa-bangsa Sumatra akan kehilangan bahasa sendiri dalam pergaulan sehari-hari. Sementara itu bahasa Jawa akan menjadi bahasa pengantar di sekolah-sekolah dan dalam percakapan sehari-hari. Kini istilah bahasa Jawa sudah menguasai Surat-surat Kabar, Radio, TV dan ´Media Massa` lainnya. Pernyataan politik dalam bahasa Jawa yang keluar dari mulut seorang pejabat orang Jawa, harus dikutip oleh Surat Kabar sebagai mana aslinya. Inilah wujud dari penjajahan bentuk baru yang telah melanda bansa-bangsa Sumatra. Selain itu dipaksakan untuk kita ketahui, seperti kata: ´pancasila` , untuk menyatakan lima dasar; ´bhayangkara`, untuk meyebut isteri polisi; ´bhinneka tunggal ika`, untuk menyatakan berbeda tapi satu; ´bhina graha`, untuk menyatakan kantor Presiden; ´graha purnayudha`, untuk menyatakan pensiun; ´kartika chandra kirana`, untuk menyatakan persatuan isteri-isteri tentara; ´tutwuri handayani`, untuk menyatakan falsafah pendidikan nasional "indonesia" ; ´ing-ngarso sungtulodo, ing madio mangun karso`, untuk menyatakan falsafah kepemimpinan nasional; ´kartika eka paksi`, untuk menyatakan pensiunan Angkatan Darat; ´dharma wanita`, untuk menyatakan perkumpulan isteri pegawai negeri abdi dalem. Bangsa-bangsa Sumatra tidak pernah mengenal kata-kta ini, baik dalam kamus bahasa Melayu dan di negara tetangga (Malaysia, Brunai Darussalam dan Pathani).
Apa yang kami kemukakan ini ternyata senada dengan hasil penelitian Dr. Samsuddin Rahmat yang mengatakan: "Bahasa Melayu yang dipakai di Indonesia telah mengalami "Jawanisasi" baik dari segi sebutan, suasana bahasa mahu pun vokabolarinya, ... dan Indonesia rasanya sudah tidak akan mungkin kembali kepada bahasa Melayu. Politik Indonesia sesungguhnya dikuasai oleh orang-orang Jawa dan sebahagian besar Menterinya juga orang Jawa." Dr. Samsuddin Rahmat. "Serumpun tapi kenapa tidak sekata". Utusan Melayu, 27 Januari, 1993.
Jika kita selidiki lebih jauh, semua kata ini berasal dari bahasa Jawa Kuno ( Kerajaan Majapahit yang sarat penuh dengan mithos dan dongeng itu). Setiap kata ini mempunyai arti penting bagi si penjajah Indonesia-Jawa untuk melakukan penipuan dalam bidang budaya dan politik.
Menyinggung soal Kerajaan Majapahit, maka dapat kita simpulkan dari tulisan seorang ahli sejarah Belanda. Dr. c.c.Berg sebagai berikut: "Betapa kurangnya kenyataan-kenyataan sejarah yang dapat membuktikan bahwa Majapahit pernah menguasai seluruh Indonesia. Majapahit paling hanya menguasai pulau Jawa dan Bali. Demikian pula cerita-cerita prapanca dan Hikayat Negara Kertagama, terbukti lebih banyak bersifat dongeng dari pada sejarah ." Dr. c.c.Berg. "De sadeng Oorlog en de Mythe van Groot Majapahit." Tahun 1951-1952.
Bangsa-bangsa Sumatra disuruh mengunyah dan menelan bahasa Jawa yang pengajarannya dipaksakan melalui sekolah -sekolah dan ´media masa`, seperti: Radio, TV, Surat Kabar dan Majalah serta buku-buku: Cerpen (cerita pendek), komik, malah dalam film mau pun drama-drama radio. Hingga bahasa Jawa ini telah melengket di gusi kita dan akhirnya kita lebih fasih mengucapkannya dibanding bertutur bahasa kita sendiri - Melayu asli. Keyataannya, Bahasa Melayu tersingkir - dan tidak seorang pun ahli bahasa Melayu yang berani membantah masalah ini di hadapan penjajah Indonesia-Jawa. Ini satu bukti penjajahan bahasa terhadap bangsa Sumatra.
Kita harus sadar dan paham bahwa bahasa adalah satu petunjuk apakah suatu bangsa masih ada atau tidak - dan suatu tanda yang menunjukan bahwa suatu bangsa berperadaban atau tidak. Bahasa adalah anugerah Allah. "Allah yang mengajarkan engkau pandai berbicara." (Qur`an. surat Ar-Rahman, ayat 4). Begitulah arti pentingnya bahasa dan kehidupan suatu bangsa .
Sebenarnya ada tiga perkara yang selalu berhubungan dengan budaya suatu bangsa:
1. Bahasa yang kita miliki adalah salah satu petunjuk dari pada budaya suatu bangsa.
2. Bahasa yang digunakan oleh suatu bangsa adalah satu petunjuk apa yang ada dan tidak ada dalam kebudayaan suatu bangsa yang memiliki bahasa tersebut.
3. Setia bahasa dapat menjadi ´symbol` dari kebudayaan suatu bangsa yang mengenalkan bahasa tersebut.
Jadi nampaknya kerusakan budaya dan bahasa kita - bahasa Melayu - di Sumatra telah dirusakkan oleh penjajah Indonesia-Jawa. Bagaimana pun kita harus segera memberikan ´Reaksi` terhadap perusakan kebudayaan ini dan kita sahkan bahwa kebudayaan Jawa sangat berbeda dengan budaya dan bahasa kita, bangsa-bangsa Sumatra. Tiba saatnya kita singkirkan unsur-unsur budaya Jawa - budaya penjajah - dari masyarakat kita.
Kita wajib memelihara serta mempertahankan kebudayaan dan tradisi yang kaya dengan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan sebagai warisan nenek moyang kita.
Sayang, Kebudayaan kita terpaksa harus bertarung atau bersambung dengan kebudayaan yang dibawa oleh penjajah Indonesia-Jawa. Sehari kita membiarkannya, maka kebudayaan Jawa akan bergerak secara mudah dan cepat seperti kilat yang menyambar. Kesiagaan kita menjaga kelangsungan budaya dan tradisi adalah salah satu tanda dari kesetiaan kita kepada bangsa dan sebagai isyarat bahwa kita bangsa beradab yang tidak mau meyerah. ( Bersambung Bab ke-5. BAHAYA "WALKING LIES")
RENUNGAN !
PENJAJAH INDONESIA-JAWA TDAK MUNGKIN DAPAT MERAMPOK TANAH-TANAH DI BUMI SUMATRA, SEBELUM DILEMAHKAN, DIBINGUNGKAN DAN DIPERBODOHKAN KITA TERLEBIH DAHULU, SUPAYA KITA HILANG KEPERCAYAAN KEPADA DIRI KITA SENDIRI. OLEH JAWA SEDANG BERUSAHA MENGHANCURKAN SEMANGAT DAN PIKIRAN KITA LEBIH AWAL LAGI, SEBELUM DAPAT MENGHANCURKAN BADAN KITA, JIKA PERAMPOK JAWA INI DAPAT MEYAKINKAN KITA BAHWA KITA BUKAN ORANG SUMATRA TETAPI ORANG "INDONESIA" - ITU SAMA JUGA KITA MENGAKU KITA BUKAN ANAK IBU DAN AYAH KITA SESUDAH ITU BARU JAWA DAPAT MENGAMBIL HARTA PUSAKA KITA, SEBAB KITA SUDAH GILA DAN HARTA PUSAKA ORANG YANG SUDAH GILA SELALU JATUH KEPADA ORANG LAIN.
Rabu, 05 Mei 2010
Senin, 03 Mei 2010
Sabtu, 01 Mei 2010
Senin, 08 Maret 2010
Mari kita lihat orang-orang hebat. Apa saja yang membuat mereka ( dan anda ! ) bisa semangat setiap saat. Beberapa prinsip di bawah ini akan sangat membantu:
Pernah nonton pertandingan sepakbola? Sebagai penonton, kita bisa melihat bagaimana seluruh pemain bergerak memperebutkan bola, saling oper, berlari, berkelit, bertahan, dan sesekali nyikut lawan. Kita bisa melihat kesalahan-kesalahan para pemain. Juga melihat kehebatan-kehebatannya. Kita berteriak gembira bila para pemain melakukan kehebatan. Kita juga teriak – tapi kecewa atau marah – bila mereka melakukan kesalahan.
Seorang pengamen jalanan memenangi Indonesian Idol.
Tekad, niat super kuat yang membuat anda bertahan dalam badai apapun dalam mencapai tujuan anda. Tekad adalah sebuah kesadaran akan kesulitan yang akan menghadang di perjalanan. Dengan tekad, anda justru akan semangat ketika kesulitan menghadang. Anda sadar, hanya dengan mengatasi berbagai kesulitan lah, maka keinginan anda akan tercapai. Justru dengan kesulitan lah anda menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih mampu, lebih yakin, dan lebih bersemangat. Anda juga sadar bahwa manusia memang diciptakan untuk menghadapi kesulitan-kesulitan besar. Itulah kepercayaan Tuhan pada manusia yang terbesar.
Disiplin berarti hanya melakukan hal yang benar dan penting untuk anda. Tidak masalah apakah hal yang benar dan penting itu anda sukai atau tidak. Dan memang sangat mungkin hal yang benar dan penting itu justru tidak menyenangkan, membuat anda menderita dan menimbulkan kesakitan-kesakitan fisik, mental, finansial, dan sosial. Tapi disiplin benar-benar membebaskan jiwa anda. Dan jiwa yang bebas merdeka membuat anda semangat setiap saat.
Fokus adalah sebuah janji untuk berada di jalur anda, apapun yang terjadi di jalur itu. Bila anda telah memilih untuk berbisnis jualan sayuran misalnya, maka tetaplah di jalur itu, meski berbagai kesulitan menghadang. Ketika anda tetap di jalur anda (fokus), maka anda akan lebih ahli dari waktu ke waktu. Berbagai kesulitan di jalur anda itu telah anda kenali, dan anda ahli dalam mengatasinya. Anda bahkan terus makin cepat dalam melakukannya. Anda memang menapaki jalur anda dari nol. Tapi tingkat anda terus meningkat. Anda tidak pernah kembali ke tingkat nol lagi. Itulah keuntungan fokus.
Motivasi dari Al-Qur'an
"Sesungguhnya dalam penciptan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran ALLAH) bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat ALLAH sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Rabbana, tidaklah Engkau Menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka""
Bangunlah ketika yang lain sedang tertidur. Berjalanlah ketika yang lain sudah bangun. Berlarilah ketika yang lain sedang berjalan. Dan terbanglah ketika yang lain sedang berlari. Dan ketika yang lain terbang maka saya telah SUKSES!!!
Belajar dari bintang
Tengok ke atas langit di malam hari. Temukan gugusan bintang indah yang bertabur menghiasi gelapnya malam. Indahnya bintang tak bisa kita temui di siang hari. Dia hanya akan bersinar bila malam datang. Semakin gelap malam menutupi siang, semakin indah sinar yang dipancarkan bintang itu.
Belajar dari air
Belajarlah dari air bagaimana ia menerima lemparan batu. Ketika batu itu menyentuh permukaannya, ia membentuk lubang kecil di permukaan air sesuai ukuran batunya. Akan tetapi, beberapa detik kemudian, permukaan air akan kembali datar seperti semula. Batu tidak meninggalkan bekas sedikit pun terhadap bentuk permukaan air. Justru masuknya batu ke dalam air akan menambah tinggi permukaannya.
Belajar dari layang-layang
Lihatlah layang-layang, jika dia tidak menantang angin, dia tidak akan bisa terbang melayang di udara. Dia akan tetap melayang di udara selama masih menantang angin. Jika angin yang menerpanya lebih keras dia bergerak menggoyang ke kanan atau ke kiri kemudia naik ke atas. Sesekali dia akan berputar ke bawah membentuk lingkaran kemudian kembali naik menanjak ke atas.
Belajar dari monyet
Teknik berburu monyet dihutan-hutan Afrika, caranya begitu unik. Sebab, teknik itu memungkinkan si pemburu menangkap monyet dalam keadaan hidup-hidup tanpa cedera sedikitpun. Maklum, ordernya memang begitu. Sebab, monyet-monyet itu akan digunakan sebagai hewan percobaan atau binatang sirkus di Amerika.
Cara menangkapnya sederhana saja. Sang pemburu hanya menggunakan toples berleher panjang dan sempit. Toples itu diisi kacang yang telah diberi aroma. Tujuannya,agar mengundang monyet-monyet datang. Setelah diisi kacang, toples-toples itu ditanam dalam tanah dengan menyisakan mulut toples dibiarkan tanpa tutup.
Kok, bisa?
Tentu kita sudah tahu jawabnya. Monyet-monyet itu tertarik pada aroma yang keluar dari setiap toples. Mereka mengamati lalu memasukkan tangan untuk mengambil kacang-kacang yang ada di dalam. Tapi karena menggenggam kacang, monyet-monyet itu tidak bisa menarik keluar tangannya. Selama mempertahankan kacang-kacang itu, selama itu pula mereka terjebak. Toples itu terlalu berat untuk diangkat. Jadi, monyet-monyet itu tidak akan dapat pergi ke mana-mana ! Mungkin kita akan tertawa melihat tingkah bodoh monyet-monyet itu. Tapi, tanpa sadar sebenamya kita mungkin sedang menertawakan diri sendiri.
Ya, kadang kita bersikap seperti monyet-monyet itu.
Kita mengenggam erat setiap permasalahan yang kita miliki layaknya monyet mengenggam kacang. Kita sering mendendam, tak mudah memberi maaf, tak mudah melepaskan maaf.. Mulut mungkin berkata ikhlas, tapi bara amarah masih ada di dalam dada. Kita tak pernah bisa melepasnya. Bahkan, kita bertindak begitu bodoh, membawa "toples-toples" itu ke mana pun kita pergi. Dengan beban berat itu, kita berusaha untuk terus berjalan. Tanpa sadar, kita sebenamya sedang terperangkap penyakit hati yang akut.
Teman, sebenarnya monyet-monyet itu bisa selamat jika mau membuka genggaman tangannya. Dan, kita pun akan selamat dari penyakit hati jika sebelum tidur kita mau melepas semua "rasa tidak enak" terhadap siapapun yang berinteraksi dengan kita. Dengan begitu kita akan mendapati hari esok begitu cerah dan menghadapinya dengan senyum. Dan, kita pun tahu surga itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang hatinya betul-betul bersih...
Jadi, kenapa tetap kita genggam juga perasan tidak enak itu?
Kamis, 18 Februari 2010
Kita Bisa
CERITA KITA
Seorang wanita tua, bertubuh gemuk, dengan senyum
jenaka disela-sela pipinya yang bulat, duduk menggelar
nasi bungkus dagangannya.
Segera saja beberapa pekerja bangunan dan kuli angkut
yang sudah menunggu sejak tadi mengerubungi dan
membuatnya sibuk meladeni.
Bagi mereka menu dan rasa bukan soal, yang terpenting
adalah harganya yang luar biasa murah.
Hampir-hampir mustahil ada orang yang bisa berdagang
dengan harga sedemikian rendah.
Lalu apa untungnya?
Wanita itu terkekeh menjawab,
"Bisa numpang makan dan beli sedikit sabun.
"Tapi bukankah ia bisa menaikkan harga sedikit?
Sekali lagi ia terkekeh, "Lalu bagaimana kuli-kuli itu
bisa beli?
Siapa yang mau menyediakan sarapan buat mereka?"
katanya sambil menunjukkan para lelaki yang kini
berlompatan ke atas truk pengantar mereka ke tempat
kerja.
Ah! Betapa cantiknya, bila sebongkah misi hidup
dipadukan dalam sebuah kerja. Orang-orang yang
memahami benar kehadiran karyanya, sebagaimana wanita
tua di atas, yang bekerja demi setitik kesejahteraan
hidup manusia, adalah tiang penyangga yang menahan
langit agar tak runtuh.
Merekalah beludru halus yang membuat jalan hidup yang
tampak keras berbatu ini menjadi lembut bahkan
mengobati luka. Bukankah demikian tugas kita dalam
kerja: menghadirkan secercah kesejahteraan bagi
sesama.
My opinion
Jumat, 05 Februari 2010
SemangatQ
JALAN MASIH PANJANGJalan itu masih panjang, sayang
masik banyak pula penghalang di sana
Hentikan rengekanmu
Pacu semangatmu….
Karena kita masih harus terus berjuang
Untuk sampai ditujuan perhentian
atau….
Kita tak lagi mampu berjalan
atau….
Diantara kita terpaksa berjalan sendiri
Setelah menidurkan yang satu…. karena terpaksa
Jalan itu masih panjang sayang….
Hentikan rengekanmu
Pacu semangatmu….

